
Sejarah Serayu Network Indonesia
Sejarah Berdiri
Gerakan Penyelamatan DAS Serayu lintas komunitas berawal dari kejadian luar biasa (KLB) saat kematian massal ikan di Sungai Serayu tahun 2022. Fenomena ini disebabkan oleh kekeruhan air sungai yang sangat tinggi akibat flushing (pembuangan lumpur) dari Bendungan Panglima Besar Jenderal Soedirman (Waduk Mrica). Lumpur atau Sedimentasi yang mengendap di bendungan berawal dari kawasan DAS hulu sungai Serayu, baik karena tanah longsor maupun pertanian yang tidak ramah lingkungan.
Menanggapi kejadian KLB tersebut, berbagai komunitas dan lembaga lintas sektor berkumpul atas inisiasi Pak Imam B. Prasodjo. Beliau mendorong pemerintah, BUMN, komunitas peternak, serta pegiat lingkungan untuk mengambil peran dalam membangun gerakan konservasi di DAS Serayu terutama di kawasan hulu dengan fokus pencegahan erosi dan penekanan laju sedimentasi.
Dorongan dari Sosiolog sekaligus pegiat lingkungan pak Imam B. Prasodjo ini, melahirkan pilot project PT. PLN Indonesia Power yang diberi nama Kampung Ilmu Serayu Network. Program ini mengusung gagasan utama berupa peternakan kambing untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat DAS hulu Serayu dan gerakan menanam pohon hijauan pakan ternak (HPT).
Dalam implementasinya, PLN Indonesia Power UBP Mrica selaku pengelola Bendungan Panglima Besar Soedirman berkontribusi dalam penyediaan lahan serta berbagai infrastruktur. Pemda Banjarnegara turut mendukung dengan penyediaan alat-alat berat, sedangkan peternak kambing domba yang dimotori oleh Maman Fansyah mengkoneksikan jaringan petani-peternak di hulu DAS untuk berkolaborasi dengan Kampung Ilmu Serayu Network.
Sedangkan secara legalitas Yayasan Serayu Network Indonesia terbentuk pada 08 Agustus 2023 berdasarkan keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor AHU-0012358.AH.01.04 Tahun 2023 dengan Daftar Yayasan Nomor AHU-0017801.AH.01.12.Tahun 2023 dan Akta Pendirian Nomor 07 tanggal 03 Agustus 2023. Yayasan Serayu Network Indonesia merupakan yayasan yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan dan berfokus pada penyelamatan DAS Serayu.
Tujuan didirikannya yayasan ini adalah sebagai berikut:
- Konservasi sumber daya alam yang berfokus pada pelestarian lingkungan, terutama di kawasan sekitar DAS Serayu
- Pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan mengembangkan potensi ekonomi masyarakat melalui program-program yang mendukung keberlanjutan lingkungan, seperti pertanian, peternakan, pengolahan hasil alam dan ekonomi kreatif.
- Peningkatan kesadaran dan edukasi dengan membentuk jejaring komunitas yang sadar akan pentingnya konservasi dan keberlanjutan melalui program edukatif
- Pusat edukasi dan inovasi berbasis konservasi yakni menjadi wadah yang memadukan konservasi, inovasi teknologi, dan pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat sekitar.
- Mendorong pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan melalui sinergi antara pemerintah, BUMN, komunutas, masyarakat dan lembaga lainnya.
Berawal dari kegiatan lingkungan dan peternak kambing, Serayu Network berkembang ke bidang lainnya seperti peternak unggas, lebah madu, budidaya ikan, sayuran sehat, dan pengolahan limbah kulit kelapa. Selain berkolaborasi dengan PLN Indonesia Power UBP Mrica juga terjalin sinergi dengan BUMN lain seperti Perum Jasa Tirta 1, SMV Kementerian Keuangan RI, Perum Perhutani, BPDAS SOP, BBWS SO, Kodim 0704, PUPR, Bank Indonesia dan berbagai komunitas pegiat lingkungan lainnya. Sehingga menjadikan Kampung Ilmu Serayu Network sebagi pusat edukasi konservasi dan menduplikasi di tempat tempat lainnya.